Showing posts with label Japan Corner. Show all posts
Showing posts with label Japan Corner. Show all posts

Eksotisme Dunia Kerja Di Jepang


Sudah semenjak awal kuliah saya mempunyai impian yang tinggi untuk hidup dan bekerja di Jepang. Keinginan ini sangat dipengaruhi oleh banyaknya drama Jepang yang saya tonton. Digambarkan kehidupan disana begitu damai penuh keteraturan, masyarakat yang ramah dan lingkungan yang bersih dan kemudahan fasilitas. Terbersit keinginan untuk mengais rejeki di negeri sakura itu di kemudian hari. Untuk mewujudkan hal itu mulai belajar bahasa jepang sampai rajin ikut kelas online saya lakukan. Sampai pada suatu saat saya membaca sebuah berita tentang kehidupan dunia kerja di jepang. Sekonyong-koyong saya menjadi pesimis untuk kesana.

Tak bisa dipungkiri banyak dari kita, anak muda Indoneisa selalu dan selalu membanggakan negeri Samurai, Jepang. apakah salah? tidak juga. mema
ng harus kita akui klo Jepang adalah negeri dengan segudang kehebatan, mulai dari teknologi, kedisiplinan, kreasi anime, sampai dunia sex! banyak juga dari kita yang mengandai-andai"seandainya saya bisa ke jepang, sekolah di jepang dan hidup di jepang..mulai sekarang bukalah mata anda dan apabila masih mau kesana kuatkan mental anda.

Setiap tahun terdapat jutaan mahasiswa yang bersorak gembira ketika mereka dinyatakan lulus dari universitas. Mereka senang karena jerih payah orang tua tidak sia-sia setelah mereka di wisuda mengenakan toga. Sayang sekali… mereka tida
k sadar kalau mereka baru saja keluar dari "kandang anak kucing" dan masuk ke hutan belantara yang dipenuhi oleh singa, ular berbisa, mawar beracun, dan banyak lagi yang aneh-aneh.

Menurut survey di Tokyo, orang-orang yang baru lulus kuliah cenderung mengalami tingkat stress yang lebih tinggi jika dibandingkan ketika mereka sedang menghadapi ujian terakhir di kampus. Kenapa mereka lebih stress? Karena mereka tidak bisa mendapatkan pekerjaan! Makin hari makin banyak darah segar yang bersaing ketat untuk mendapatkan pekerjaan. Dan ketika saingan semakin banyak, banyak pula yang rela di gaji rendah, kerja semakin larut, dan tingkat kesehatan yang semakin menurun.





"Setiap hari saya hidup dengan kegelisahan yang mengerikan," kata Ikezaki, seorang karyawan kontrak yang saat ini kerja dengan gaji ¥75.000/bulan (atau sekitar 7 juta rupiah per bulan). "Ketika saya berpikir tentang masa depan saya, saya jadi tidak bisa tidur di malam hari."

Berdasarkan data dari pemerintah Jepang, terdapat lebih dari 10 juta orang yang hidup dengan penghasilan kurang dari standard normalnya Jepang yaitu ¥1.600.000/tahun (atau sekitar 155 juta rupiah per tahun).

Mungkin ini semua adalah akibat dari perusahaan-perusahaan Jepang yang lebih mementingkan keuntungan perusahaan dan memanfaatkan keluguan para pekerja baru (yang jelas-jelas tidak punya pilihan lain).

Terciptalah salaryman. Orang-orang yang hidup dengan gaji rendah, kerja setengah mati, tanpa uang lembur, dan tanpa kepastian peningkatan karir meskipun mereka telah bekerja puluhan tahun. Makanya jangan heran ketika kamu melihat banyak karyawan Jepang yang tertidur pulas di kereta ketika mereka menuju pulang ke rumah. Mereka terlalu lelah.

Karoshi artinya "mati di kerja" atau kematian karena stress pekerjaan. Halusnya berarti "meninggal karena setia dan mengabdi kepada perusahaan". Kematiannya bisa karena kecelakaan di tempat kerja, kematian karena terlalu lelah (kesehatannya menurun jauh), ataupun karena bunuh diri karena stress kerja.

Saking seriusnya masalah ini, pemerintah Jepang telah mencoba berbagai cara untuk mengatasinya. Mulai dari menyediakan nomor telepon darurat untuk menerima keluh-kesah para salaryman, buku petunjuk untuk mengurangi stress, sampai mensahkan undang-undang yang memberikan sejumlah uang (asuransi) ke para janda dan anak-anak yang ditinggal mati karena karoshi.

Menurut data pemerintah, dari 2.207 kasus bunuh diri pada tahun 2007, 672-nya adalah karena pekerjaannya terlalu banyak. Kasus karoshi yang terkenal adalah kasus kematian Kenichi Uchino pada tahun 2002, seorang manager quality-control berusia 30 tahun yang bekerja di perusahaan otomotif terbesar di dunia, Toyota.

Kenichi dikabarkan bekerja lembur selama 80 jam setiap bulan selama 6 bulan lamanya tanpa dikasih uang lembur atau bonus tambahan apapun. Dia akhirnya jatuh pingsan di tempat kerjanya dan dilarikan ke rumah sakit, yang kemudian membawanya ke akhirat.

McDonald's Jepang pun terkena masalah ini. Salah seorang manager restorannya jatuh sakit dan meninggal karena bekerja lembur tanpa bayaran apapun.

Mau gak mau, karena tekanan publik, Toyota dan McDonald's akhirnya memutuskan akan memberikan uang lembur bagi yang ingin bekerja lembur dan menyediakan fasilitas kesehatan yang lebih baik.

Para salaryman ini sebenarnya niatnya baik, yaitu ingin memajukan perusahaannya. Ditambah lagi dengan kebudayaan Jepang yang selalu menekankan disiplin tinggi, mereka berpikiran bahwa dengan bekerja lebih lama dan lebih keras daripada karyawan lain dan tanpa meminta bayaran apapun, boss mereka bisa memberikan posisi yang lebih baik. Tapi kenyataan, TIDAK!!.

Bagaimana sih kehidupan seorang salaryman sehari-hari?

06:30 = bangun dari tempat tidur
07:30 = berangkat ke kantor (jalan kaki / naik sepeda / subway)
08:50 = harus tiba di kantor
09:00 = meeting pagi dengan supervisor
09:10 = mulai kerja
12:00 = makan siang (bento / kantin / restoran terdekat)
13:00 = mulai kerja lagi
17:00 = lembur dimulai (biasanya tanpa uang lembur)
20:30 = pesta nomikai (kalau ada)
21:30 = pulang ke rumah (jalan kaki / naik sepeda / subway)
22:30 = sampe rumah, nonton TV, baca koran
23:00 = tidur

Ulangi terus dari Senin-Jumat. Sabtu biasanya pulang lebih awal (kalau ada lembur, kerja seperti biasa). Minggu libur (kalau ada lembur, kerja seperti biasa).

Peraturan di kantor:

#1. Kalau atasan bilang bumi berbentuk kotak, maka bumi bentuknya kotak.
#2. Kalau dia berubah pikiran, maka bumi juga bentuknya berubah.
#3. Lupakan apa kata pelanggan. Boss adalah raja.
#4. Karyawan baru? Boss adalah Tuhan.
#5. Membungkuk. Membungkuk. Membungkuk


Perilaku Sopan Pelajar Jepang



Perilaku remaja di kelas lebih baik, bukannya memburuk, demikian hasil penelitian internasional. Menurut hasil penelitian tersebut murid-murid di Jepang menempati posisi tertinggi dalam peringkat perilaku baik.

Laporan dari forum kerjasama ekonomi OECD mendapati jumlah gangguan di kelas pada tahun 2009 lebih sedikit jika dibandingkan angka dalam hasil penelitian tahun 2000. Siswa-siswi di Inggris berperilaku lebih baik jika dibandingan perilaku rata-rata siswa di negara lain.

Namun, negara dan kawasan Asia mendominasi posisi teratas di daftar peringkat perilaku terbaik. OECD menerbitkan analisis statistik perilaku yang dihimpun sebagai bagian dari penelitian internasional forum tersebut. Penelitian itu juga membandingkan kinerja sistem pendidikan.

Penelitian OECD mencermati tingkat gangguan yang terjadi di kelas dari segi berapa lama guru harus menunggu siswa usia 15 tahun ''menjadi tenang'' dalam proses belajar. Penelitian mendapati bahwa, meski banyak pihak merisaukan perilaku buruk, kemungkinan remaja gaduh dan berulah menurun jika dibandingkan dengan hasil analisis internasional serupa pada tahun 2000. Peringkat perilaku siswa berdasarkan survei dari OECD:

Jepang
Kazakhstan
Shanghai-Cina
Hong Kong-Cina
Romania
Korea Selatan
Azerbaijan
Thailand
Albania
Federasi Rusia

''Keyakinan umum yang dipegang menyatakan disiplin siswa turun dari satu angkatan ke angkatan berikutnya, dan bahwa para guru kehilangan kendali atas kelas mereka. Namun, keyakinan umum itu keliru,'' kata laporan OECD. ''Antara tahun 2000 dan 2009, disiplin di sekolah tidak memburuk - bahkan di banyak negara disiplin justru meningkat,'' kata isi laporan yang sama.

Namun, kesenjangan yang luas terjadi diantara 38 negara dan sistem sekolah regional yang dimasukkan dalam peringkat dari hasil penelitian OECD. Negara-negara dan kawasan di Asia menempati tujuh dari 10 tempat teratas. Tiga tempat teratas ditempati oleh negara di Eropa timur. Dua sistem persekolahan Cina - Shangai dan Hongkong - berada di posisi empat teratas. Ini mencerminkan munculnya Cina sebagai adidaya pendidikan yang tengah bangkit.

Dalam hasil pengukuran penelitian terhadap keterampilan baca-tulis yang diterbitkan bulan Desember, sistem persekolahan Shanghai menempati posisi teratas di dunia. Dalam penelitian perilaku ini, Inggris menempati posisi ke-28 dengan skor yang menempatkan perilaku siswa Inggris di atas rata-rata, dan di belakang Amerika Serikat dan Jerman, tapi di atas Prancis dan Italia.

Peringkat pendidikan internasional hasil penelitian OECD ini, di luar dugaan, menempatkan negara-negara Skandinavia di posisi bawah. Finlandia, yang biasanya berada di peringkat teratas urutan sekolah dunia, berada di tiga posisi terbawah. Hanya Argentina dan Yunani yang disebut mengalami gangguan yang lebih banyak di dalam kelas.

Tetapi kecenderungan umumnya adalah membaik, gangguan dan pertengkaran yang semakin berkurang."Yang terpenting," kata laporan itu, adalah bahwa riset ini "tidak menyeratakan bukti untuk mendukung anggapan bahwa disiplin di sekolah semakin parah".

Masjid yang tak Roboh oleh Bom Atom dan Gempa Bumi









Tahun 1945, Jepang terlibat perang Dunia Kedua. Penyerangan Jepang atas pelabuhan Pearl Harbour di Amerika telah membuat pemerintah Amerika memutuskan untuk menjatuhkan bom atom pertama kali dalam sebuah peperangan.

Dan Jepang pun kalah. Dua kotanya, Nagasaki dan Hiroshima dibom Atom oleh Amerika. Saat itu, kota Kobe juga tidak ketinggalan menerima akibatnya. Boleh dibilang Kobe menjadi rata dengan tanah.

Ketika bangunan di sekitarnya hampir rata dengan tanah, Masjid Muslim Kobe tetap berdiri tegak. Masjid ini hanya mengalami keretakan pada dinding luar dan semua kaca jendelanya pecah. Bagian luar masjid menjadi agak hitam karena asap serangan bom. Tentara Jepang yang berlindung di basement masjid selamat dari ancaman bom, begitu juga dengan senjata-senjata yang disembunyikannya. Masjid ini kemudian menjadi tempat pengungsian korban perang.

Pemerintah Arab Saudi dan Kuwait menyumbang dana renovasi dalam jumlah yang besar. Kaca-kaca jendela yang pecah diganti dengan kaca-kaca jendela baru yang didatangkan langsung dari Jerman. Sebuah lampu hias baru digantungkan di tengah ruang shalat utama. Sistem pengatur suhu ruangan lalu dipasang di masjid ini.

Sekolah yang hancur akibat perang kembali direnovasi dan beberapa bangunan tambahan pun mulai dibangun. Umat Islam kembali menikmati kegiatan-kegiatan keagamaan mereka di Masjid Muslim Kobe.

Krisis keuangan sering menghampiri kas komite masjid. Pajak bangunan yang tinggi membuat komite masjid harus mengeluarkan cukup banyak biaya dari kasnya. Beruntung, banyak donatur yang siap memberikan uluran tangannya untuk menyelesaikan masalah keuangan pembangunan dan renovasi masjid ini. Donasinya bahkan bisa membuat Masjid Muslim Kobe menjadi semakin berkembang.

Kekokohan Masjid Kobe diuji lagi dengan Gempa Bumi paling dahsyat tahun 1995. Tepatnya pada pukul 05.46 Selasa, 17 Januari 1995. Gempa ini sebenarnya bukan hanya menimpa Kobe saja, tapi juga kawasan sekitarnya seperti South Hyogo, Hyogo-ken Nanbu dan lainnya.

Para ahli menyebutkan bahwa gempa itu disebabkan oleh tiga buah lempeng yang saling bertabrakan, yaitu lempeng Filipina, lempeng Pasifik, dan lempeng Eurasia. Meski hanya berlangsung 20 detik, namuun gempa ini memakan korban jiwa sebanyak 6.433 orang, yang sebagian besar merupakan penduduk kota Kobe. Selain itu gempa Kobe juga mengakibatkan kerusakan besar kota seluas 20 km dari pusat gempa.

Gempa bumi besar Hanshin-Awaji merupakan gempa bumi terburuk di Jepang sejak Gempa bumi besar Kanto 1923 yang menelan korban jiwa 140.000 orang. Namun hingga kini masjid Kobe tetap berdiri kokoh dan tegak, seakan tidak tergoyahkan meski didera berbagai bencana.

Jepang dengan Anggaran Terbatas

Pesona Jepang seringnya memerlukan biaya besar dan mahal. Survey terbaru tentang biaya hidup menempatkan Tokyo dan Osaka sebagai dua kota dunia termahal. Tetapi turis beranggaran terbatas tidak perlu resah, masih ada cara untuk berwisata murah ke Jepang. Inilah beberapa tips untuk mengefektifkan uang saku Anda.

Photo credits - comedy nose

Rencanakan Dulu

Pengeluaran perjalanan bisa ditekan dengan perencanaan matang, seperti menggunakan layanan kereta api dan penerbangan domestik yang murah (menggunakan airpass). Beberapa fasilitas ini hanya tersedia bagi orang-orang asing, dan sering cuma bisa dibeli di luar Jepang. Anda juga dapat menghemat banyak uang dengan memprioritaskan atraksi apa saja yang ingin Anda lihat (dan apa yang bisa diabaikan).

Photo credits - hildgrim

Bepergian

Jika Anda berencana tinggal di Jepang sampai tiga minggu dan akan banyak melakukan perjalanan, JR Pass adalah cara terbaik berhemat. Harap dicatat, Anda perlu menukar semacam bukti pemesanan dari kantor penjualan resmi atau agen sebelum datang ke Jepang. Jadi, semua ini kembali ke poin pertama, perencanaan yang matang!

Ada juga berbagai Air Passes yang akan sangat berguna jika ingin melakukan perjalanan jarak jauh di Jepang, misalnya, untuk mengunjungi pulau-pulau di selatan seperti Okinawa. Setiap biro memiliki Air Passes-nya sendiri-sendiri dengan harga dan rute yang
berbeda, jadi pastikan untuk memilih dengan bijak.

Photo credits - Stefan

Penginapan

Ini adalah kebutuhan mahal lainnya, jadi cobalah layanan Couch Surfing jika anggaran benar-benar terbatas. Jika tidak, pilihan akomodasi murah berkisar antara youth hostel dan asrama. Ada juga lokasi perkemahan di seluruh Jepang, tetapi beberapa lebih sulit diakses daripada yang lain, sehingga intinya kembali lagi ke poin pertama, perencanaan!

Untuk pengalaman tak terlupakan yang benar-benar khas Jepang, habiskan semalam di berbagai penginapan tradisional, biasanya disebut Minshuku atau Ryokans. Ini memang bukan pilihan termurah, namun benar-benar bisa membuat Anda merasakan Jepang.

Photo credits - strikeael

Relawan

WWOOF adalah program sukarela yang sangat bagus, Anda hanya mengeluarkan biaya 5.500 Yen (sekitar USD60) per tahun. Program ini adalah salah satu cara terbaik untuk menjalani cara hidup dan mengenal budaya Jepang. WWOOF biasanya akan memberi Anda akomodasi dan kamar secara gratis. Sebagai imbalannya, Anda bekerja selama 4-6 jam per hari. Jenis pekerjaan yang akan Anda lakukan tergantung dari satu tuan rumah ke tuan rumah lain. Di sinilah Anda berkesempatan untuk belajar keterampilan baru. Pada saat yang sama, Anda bisa ikut berpartisipasi dalam kehidupan sehari-hari tuan rumah, mereka mungkin bisa memberi tur lokal dan kegiatan.

Photo credits - fujisan3(MR.mt)

Makan Seperti Penduduk Lokal

Makanan di Jepang tidak semahal yang Anda kira, dan untungnya, sangat mudah menemukan tempat makan murah. Restoran biasanya menampilkan menu yang mencantumkan daftar harga mereka di luar. Cobalah ke berbagai bar ramen, semangkuk soba, udon atau ramen di sana harganya mulai dari 250 yen. Restoran sushi dengan ban berjalan juga murah, harga sepiring sushi berkisar antara 100 sampai 200 yen.

Photo credits - FMYFJHR

Tur Gratis

Pada siang hari, kunjungi kuil terbaik, museum dan atraksi lainnya. Rencanakan terlebih dahulu, maka Anda dapat menemukan berbagai tur gratis, lengkap dengan pemandu. Ini adalah cara terbaik untuk mengenal sejarah budaya Jepang. Ada baiknya mengecek tiket-tiket murah lain yang memungkinkan Anda berhemat, seperti Tokyo Museum Grutt Pass yang memberikan akses ke 66 tempat selama dua bulan.




Gua Bawah Tanah yang Dramatis di Okinawa

Dengan suhu rata-rata tahunan mencapai 22 derajat Celsius dan lebih dari 2000 mm curah hujan per tahun, pulau Okinawa adalah lokasi yang sangat lembab untuk dikunjungi.

Berselancar angin, berenang, snorkeling, scuba dive, jet ski, dan boating adalah aktivitas populer di sini. Anda yang tidak tertarik dengan aktivitas-aktivitas air, ada lima situs UNESCO yang bisa dikunjungi, serta berbagai festival pada bulan-bulan hangat.

Seperti laiknya pulau-pulau tropis lainnya, akan ada hari-hari hujan atau hari yang sangat panas dan lembab, saat semua pejalan lebih memilih bersembunyi di kamar hotel mereka. Tapi itu bukan liburan!

Maka ikatlah tali sepatu jalan Anda dan kunjungi gua-gua bawah tanah ini...



Gua Gyokusendo

Hanya 10 km dari selatan Bandara Naha, gua ini bisa dicapai dengan bus atau mobil dalam waktu kurang dari satu jam. Gua Gyokusendo adalah sistem gua terbesar kedua yang ditemukan di Jepang dan memiliki jalur sempanjang 800 meter yang bisa dilalui pengunjung.

Gua ini memiliki sungai-sungai kecil, air terjun, stalaktit dan stalagmit yang sudah terbentuk sejak 300 ribu tahun lalu. Gua ini memiliki penerangan yang baik dan sangat memperhatikan keamanan para pengunjung.

Pegangan tangan berbahan metal dan jalur pejalan kaki membuat berjalan sepanjang 800 meter di gua ini mengasyikkan. Tetapi Anda tetap harus waspada. Ada titik-titik yang licin, tempat kelembaban terakumulasi pada tali-tali tambang.

Pendeteksi gerakan akan menyalakan lampu, gua pun hidup dengan warna-warna psikedelik yang terpancar pada lapisan es stalaktit di atas kepala. Gemericik air dari sungai kecil dan air terjun bisa terdengar di sepanjang gua dan, di beberapa tempat, kolam-kolam air itu memancarkan cahaya biru dari lampu-lampu yang dipasang secara strategis di bawah permukaan air.

Meski suasananya damai, menenangkan, dan sunyi, tidak butuh imajinasi lebih untuk membayangkan kemunculan tiba-tiba sesosok monster dari bentuk dan bayangan tak biasa dari bebatuan di gua ini. Para produser film pun pernah menjadikan gua ini sebagai lokasi syuting film Godzilla pada 1974.

Gua Gyokusendo, 9.00-18.30. (November-Maret: 9.00-18.00) ¥1,200 untuk gua and Okinawa World Village. Fasilitas: kamar kecil, toko suvenir, restoran. Parkir: gratis dan tak terbatas. Untuk info lebih lanjut tentang Gua Gyokusendo, kunjungi www.japan-guide.com atau www.okinawa-information.com.



Gua dan Kuil Kin Kannon-do

Kuil Kin (Kannon), yang paling tidak ramah pejalan kaki dari tiga gua yang ada, memberikan kejutan dan sejarah yang unik. Sepatu jalan yang kuat, bukan sandal atau sandal karel, disarankan untuk mencegah terkilir atau jatuh saat menelusuri kedalaman gua.

Pada 1552, misionaris Buddha yang sedang berperjalanan dari Cina ke Jepang, diselamatkan dari kapal karam oleh para penduduk desa Kin dari taifun. Saat tinggal di sana, ia mendirikan Kuil Kin. Patung emas Buddha yang disumbangkan oleh misionaris itu duduk tersenyum di dalam gua.

Jalan turun menuju gua ini cukup curam, pegangan tangan disediakan di sepanjang tangga tapi tak lama sampai para pengunjung sampai di permukaan yang rata. Meski kering pun, jalan-jalan di gua ini bisa licin.

Sepanjang jalan, pengunjung bisa melihat hio yang dibakar dan ada persembahan-persembahan, menandakan pemujaan pada titik-titik sakral. Setelah Anda sampai pada permukaan tanah yang cukup datar, ada banyak keunikan-keunikan yang bisa dilihat.

Ada ribuan botol Tatsu Awamori (Sake khas Okinawa) berukuran 1,8 liter yang sengaja disimpan dan didinginkan di sejuknya kedalaman gua. Para pengunjung membayar ¥10 ribu per botol untuk menyimpan di rak-rak kayu yang berjejer di belakang gua selama 5 sampai 10 tahun.

Botol-botol ini akan diberi label nama pemiliknya dan tanggal mulai disimpan. Beberapa orang bahkan menempelkan foto bayi atau pernikahan, lainnya hanya nama dan tanggal.

Para pemiliknya akan mengambil botol ini pada saat-saat istimewa, seperti kelulusan seorang anak, merayakan anak tumbuh dewasa, atau pesta peringatan tahunan.

Saat saya berjalan kembali ke puncak tangga yang licin, saya berhenti di depan patung Buddha yang tersenyum, seolah tengah menjaga harta karun di bawah dan berpikir, "Ya, saya juga akan tersenyum seperti itu."

Gua dan Kuil Kin Kannon-do, tel. +81 (0)98 968 2438 (Penyulingan Kin), buka tiap hari 9.00-17.00, ¥400. Fasilitas: kamar mandi dan toko suvenir. Parkir: di jalan sekitar dan belakang kuil. Untuk informasi lebih lanjut mengenai Kuil Kin Kannon-do, kunjungi www.showcaves.com atau www.wonder-okinawa.jp.



http://id.travel.yahoo.com/

Internet (warnet) di jepang

Seperti juga di Indonesia, internet cafe di Jepang juga cukup banyak walaupun boleh dibilang hampir setiap rumah sudah mempunyai koneksi internet. Dan kebanyakan juga buka selama 24 jam. Ada beberapa hal mendasar yang membedakan antara WarNet disana dibandingkan dengan disini yaitu harga (mahal banget), kecepatan (cepet banget), kebutuhan (kaga cuma untuk internet).
Bicara mengenai harga, seperti biasa apa sih yang murah disana? :-) Lama penyewaan mulai dari 15 menit sampai setengah hari dengan biaya rata-rata sekitar 500 Yen (sekitar 50.000 rupiah) untuk 15 menit dan 1500 Yen (150 ribu rupiah) untuk 7-9 jam.





Nah, kalau bicara kecepatan sih tidak usah ditanya, rata-rata kecepatan internet disana saat ini minimal 10 Mbps jadi pasti jauh lebih cepat dibandingkan disini (Indonesia).
Internet cafe di Jepang juga kebanyakan tidak hanya sekedar tempat untuk ber-internet ria tetapi juga biasanya kita bisa membaca buku komk (manga) secara gratis dengan koleksinya yang lumayan banyak.
Dan bicara mengenai tempat itu sendiri, mereka biasanya membaginya dalam 2 bagian yaitu ruangan terbuka dan ruangan tertutup untuk privasi dengan bentuk bilik-bilik kotak (cubicles).
Dan tergantung permintaan, kita bisa memilih untuk satu bilik bisa diisi 1 orang, 2 orang atau lebih dari 2 orang. Dan kadang, mereka juga menyiapkan 2 komputer dalam satu bilik.
Sebagian besar bilik tersebut sudah dilengkapi dengan berbagai macam alat, mulai dari komputer itu sendiri, webcam, mic dan juga TV untuk menonton.
Bagi anda yang perokok seperti kami, jangan kuatir mereka juga menyediakan tempat bagi para perokok, lihat aja foto dibawah, itu ada asbak kan??
Walaupun sedikit mahal untuk ber-internetan disini, ada satu hal yang lumayan membuat kita sedikit senang yaitu kita bisa minum sepuasnya sampai kembung (dan GRATIS) kecuali untuk makanan kecilnya, kita harus bayar. :-)
Terakhir, bicara soal kebutuhan, belakangan ini ternyata internet cafe disana tidak sekedar untuk internet tetapi juga sebagai tempat tidur bagi orang-orang tertentu seperti pekerja paruh waktu atau sama seperti Love Hotels digunakan juga untuk tempat untuk bermalam bagi orang yang sudah ketinggalan kereta.
Alasannya sama saja dengan Love Hotels, yaitu internet cafe jauh lebih murah dibandingkan dengan mereka menginap di hotel, ditambah selain bisa tidur, mereka juga bisa internetan, baca komik (manga), mandi air hangat (ada kamar mandi tetapi harus bayar biasanya) bahkan minum sampai kembung.
Satu hal yang sebenarnya sekarang menjadi masalah tersendiri bagi pemerintah disana seiring dengan meningkatnya pengganguran dan juga orang yang mendadak tidak punya tempat tinggal (homeless) adalah keberadaan internet cafe sudah mulai berubah fungsi sebagai rumah sementara bagi mereka yang tidak punya tempat tinggal.

sumber: www.beritaneh.blogspot.com

1 litre of tears




1 rittoru no namida (1リットルの涙, Ichi rittoru no namida. "1 Litre of
Tears" (also called A Diary with Tears or A Diary of Tears) is a Japanese television drama for Fuji Television about a girl who was diagnosed with an incurable degenerative disease at 15, but was able to continue her life until her death at the age of 25.

Plot
Aya Ikeuchi at the age of fifteen was diagnosed with a spinocerebellar degeneration, a disease which malfunctions human's motor function eventually making them paralytic. She went to Higashikou school, but due to her illness couldn't make it for graduation and was relocated to special school for disabled people. She was strong and never thought she would die. She wrote a diary telling how she struggled with her illness, how her family stood by her, how her friends treated her and finally how strongly she never gave up life.

Indonesia review

1 Litre of Tears adalah sebuah Dorama yang mengangkat sebuah kisah nyata dari seorang gadis berusia 15 tahun bernama Kitou Aya (1962-1988). Kitou Aya adalah seorang gadis yang pada saat berumur 15 tahun, harus menerima kenyataan bahwa dia menderita penyakit Splenocerebellar Atrophy, sebuah penyakit yang menyerang persarafan motorik yang berada di otak.

Dalam Dorama yang memiliki 11 episode dengan durasi masing-masing 58 menit ini, diceritakan seorang gadis bernama Ikeuchi Aya, yang diperankan oleh Sawajiri Erika, mengenai awal pertama kalinya orang tuanya menyadari penyakit yang dideritanya, sampai dia sendiri yang mulai menyadari kelainan pada dirinya. Gejala-gejala dari penyakit ini pun mulai timbul, mulai dari kesulitan dalam berjalan normal, kesulitan menentukan letak, menentukan jarak, kesulitan menulis dan berbicara, sampai kesulitan menelan. Perlahan fungsi-fungsi saraf motorik tersebut mulai hilang.


download link :

http://www.indowebster.com/one_litre_of_tears_eps01.html

http://www.indowebster.com/one_litre_of_tears_eps02.html

http://www.indowebster.com/one_litre_of_tears_eps03.html

http://www.indowebster.com/one_litre_of_tears_eps04.html

http://www.indowebster.com/one_litre_of_tears_eps05.html

http://www.indowebster.com/one_litre_of_tears_eps06.html

http://www.indowebster.com/one_litre_of_tears_eps07.html

http://www.indowebster.com/one_litre_of_tears_eps08.html

http://www.indowebster.com/one_litre_of_tears_eps09.html

http://www.indowebster.com/one_litre_of_tears_eps010.html

http://www.indowebster.com/one_litre_of_tears_eps11.html

http://www.indowebster.com/1_Litre_of_Tears_Special.html

http://www.indowebster.com/1_Litre_of_Tears_OST_Full.html


-wikipwdia.org
-http://amin-aja.students-blog.undip.ac.id